Matematika dan Kelemahan Manusia

Matematika dan Kelemahan Manusia

Oleh : Afrizal,S.Pd,M.PMat

Disela-sela waktu luang, saya merenung dan berpikir bahwa manusia lemah atau ada keterbatasan-keterbatasan dan salah satu jalan keluarnya untuk menutupi itu diantaranya adalah dengan matematika, untuk itu saya mencoba membuat tulisan ini.

Menurut catatan sejarah matematika sudah diperlihat pada bangsa Mesir kuno, orang Mesir yang berada pada tepian sungai Nil biasanya dipermasalahkan dengan cara pengukuran tanah, maka timbullah ide mereka untuk menghitung keberadaan tanah mereka maka muncullah hitungan atau matematika.

Ide-ide yang mereka ungkapkan itu biasanya dalam bentuk simbol-simbol kemudian mereka menyepakati ide-ide tersebut, misalnya adanya ide bentuknya seperti persegi panjang, segitiga dan luasnya. Dan mereka tentunya menyepakati pula aturan-aturan yang dibuat bersama, sehingga mereka terbantu dengan itu.

Kelemahan kelemahan atau keterbatasan-keterbatasan manusia diantaranya pada memori, kecepatan penghitungan, dan sebagainya.
Matematika adalah penalaran yang deduktif, kesimpulan-kesimpulan atau rumus-rumus tidak bisa diterima, jika terdapat satu penyangkal saja. Dalam penyelesaian suatu masalah ( yang bisa diselesaikan dengan matematika ) yang apabila dirunut memerlukan sekian banyak langkah, dengan matematika kemungkinan bisa dengan satu aturan atau rumus tertentu. Dalam hal ini disamping menghemat memori ( sekian banyak langkah tidak perluh diingat lagi cukup dengan kesimpulan atau rumus akhir yang sudah ditemukan ) juga menghemat waktu dan tenaga.

Saya tertarik dengan buku sejarah berhitung karangan Sinaga, untuk menghitung sensus penduduk Amerika pada tahun 19-an diperlukan waktu lebih kurang 12 tahun, pada hal sesnsus berikutnya direncanakan 10 tahun berikutnya. Salah satu idenya adalah dibantu dengan alat atau komputer, yang mana komputer yang memakai sistem digital tersebut tidak terlepas dari matematika. Saya merasa lagi bahwa matematika berguna dan bermanfaat lagi.

Selanjutnya dalam hal perhitungan misalnya menjumlahklan angka yang besar yang memerlukan pemikiran dan tenaga yang banyak, dengan bantuan matematika dibuatlah aturan tertentu dan memudahkan.

Berikutnya saya mengambil contoh lain yang erat kaitannya dengan matematika dan keberadaan psikologis manusia. Misalnya kita ingin membandingkan dalam bentuk urutan beberapa orang siswa anggaplah siswanya sekitar 32 orang. Dalam hal ini tentunya kita kewalahan membandingkan ke 32 siswa dan membuat urutan/perangkingan mereka sekali gus. Bandingan dengan metode AHP kita cukup membandingan dua-dua siswa atau kombinasi 2 dari 32 siswa, selanjutnya perbandingan-perbandingan ini membentuk sebuah matriks (matriks pairwise comparison) dan dengan aturan matriks akan didapatkan urutan/rangking siswa-siswa tersebut. Dalam hal ini psikologis manusia (membandingakan siswa yang banyak) sangat terbantu. Sekali lagi saya berpikir bahwa matematika juga diperlukan.

Saya rasa banyak hal lain yang dengan matematika sangat membantu kelemahan-kelemahan atau keterbatasan-keterbatasan yang dimilika manusia.

Mei 26, 2010. Keberadaan Matematika. Tinggalkan komentar.

Sejarah Matematika, Kutipan Pidato Ilmiah Guru Besar ITB

Sejarah Matematika,  Kutipan Pidato Ilmiah Guru Besar ITB

Prof. Dr. Hendra Gunawan


Oleh :  Afrizal,M.PMat

Menurut catatan sejarah ( sejarah yang dituliskan atau tercatat atau resmi di akui ) matematika lahir sejak zaman Mesir Kuno kira-kira lima ribu tahun yang lalu).

Kemudian bangsa Yunani Kuno mengembangkan secara sistematis sebagai ilmu dua ribu lima ratus tahun yang lalu. Dalil ketiga sisi segitiga siku-siku dibuktikan oleh Pythagoras (625-547 SM).

Buku pertama tentang aljabar ditulis oleh Diophantus pada tahun 250-an. Pada tahun 750 matematika dikembangkan di Spanyol Arab dan karya Euclid Elements diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Pada tahun 820 -an, matematikawan Persia Muhammad Ibnu Musa al Khowarizmi (780-850) menulis buku Al Jabr Wa’l Muqabalah yang memperkenalkan istilah ‘aljabar’.

Pada masa Renaissance di Eropa, sekitar abad ke-17 ada beberapa matematikawan terkenal diantaranya Rene Descarte, Pierre de Fermat, Isaac Newton, Gottfried von Leibniz, Jacob Bernaulli, Johan Bernaoulli, Daniel Bernaoulli, Leonhard Euler, Jean Le Rond d’Alembert, Pierre Simon Laplace, Jean Baptiste Joseph Fourier, dan Karl Friedrich Gauss.

Naluri engineers adalah merekayasa alam dan naluri scientists adalah memahami alam dan mencari tahu apa sesungguhnya terjadi, maka naluri matematika adalah menstrukturkan proses pemahaman tersebut dengan mencari kesamaan pola di antara berbagai fenomena [I.Stewart, 1995].

Hingga sekarang cabang-cabang matematika utama diantaranya : logika, kombinatorika, aljabar, teori bilangan, geometri, analisis, teori peluang, statistika, analisis numerik, matematika komputasi, teori kontrol, optimasasi, fisika matematika, dan biologi matematika telah berkembang jauh dan banyak diaplikasi dalam bidang lainnya.

Di Indonesia matematika mulai ditekuni  pada abad 20. Doktor matematika pertama dari Indonesia adalah Dr. Sam Ratulangi tahun 1919, kemudian Profesor Handali tahun 1957, dan Profesor Moedomo.

Mei 8, 2010. Sejarah Matematika. Tinggalkan komentar.